You are currently viewing Saya Memutuskan Untuk Pindah Magang Ke Volunoid

Saya Memutuskan Untuk Pindah Magang Ke Volunoid

Kejadian ini terjadi sekitar bulan Januari 2023. Saya adalah seorang mahasiswa S1 jurusan Ilmu Komunikasi. Saya magang di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Event Organizer, di kota tempat tinggal saya, Surabaya.

Sebelumnya, saya gak tahu sama sekali ada Volunoid. Dan seperti logika banyak orang, kita pasti akan memilih tempat magang yang sudah kita ketahui dan yang dekat dari rumah.

Tapi sayang, keputusan ini malah menjadi langkah buruk dan sempat membuat diri ku mengalami trauma. Dan barulah ketika saya pindah ke Volunoid, jiwa ku terasa terbebas dari rasa sakit hati yang terjadi.

 

Pengalaman di Tempat Magang Lama

Awal Cerita

Orang tua saya merekomendasikan tempat magang ini, karena salah satu manajer perusahaan tersebut adalah teman baik ibu saya. Hari pertama, hingga akhir minggu pertama, semua berjalan dengan baik. Semua orang tampak nya ramah. Tapi, semua berubah di minggu kedua, ketika setelah mereka mencoba memberikan suatu pekerjaan kepada saya.

Saya akui, memang saya melakukan beberapa kesalahan. Namun, yang saya rasakan adalah, seakan tidak ada toleransi sama sekali atas kesalahan yang saya lakukan tersebut.

Hari- Hari Terburuk Selanjutnya

Manajer yang sebelum nya teman baik ibu saya, kini menjadi agak sinis bila memandang saya. Tak hanya itu, tampak nya salah satu karyawan disana mulai membuat gosip karena kesalahan kecil yang pernah saya lakukan.

Minggu kedua telah terlewati, dan berganti minggu ketiga. Saya semakin tidak betah disana. Tidak hanya karena tidak ada pekerjaan, tetapi juga keberadaan saya tidak dianggap. Ketika semua karyawan hendak pergi keluar dari kantor melakukan Event Organizer besar, tidak ada satupun yang memberitahu saya atas hal itu. Saya ditinggal, dan hampir terkunci di dalam kantor.

Ketika ada acara diluar, saya hanya ikut gerombolan saja. Ketika gerombolan pergi ke utara, saya mengikuti mereka ke utara. Ketika gerombolan pergi ke selatan, saya mengikuti mereka ke selatan. Tanpa ada yang mengajak. Tanpa ada yang bisa diajak mengobrol.

Ketika saya bertanya sesuatu, dengan enteng nya karyawan disana menjawab “Oh ya.. ya… ya… hmm…”. Seakan tidak ada harga nya sama sekali keberadaan saya disana.

Saya bingung, harus magang kemana lagi. Perusahaan yang menerima jurusan ilmu komunikasi, sangatlah jarang. Saya memang sempat menemukan lowongan magang di Volunoid. Tetapi itu dilakukan secara remote. Sehingga, di waktu tersebut, saya tidak berani mendaftar. Saya khawatir, penilaian magang saya tidak akan diterima oleh dosen.

Keputusan Terakhir

Mengingat waktu magang saya adalah 5 bulan, dan di minggu ketiga saja suasana nya sudah sangat tidak menyenangkan, akhirnya saya memutuskan akan keluar dalam waktu dekat.

Sebelum keluar, ada setitik harapan cerah. Saya melihat tulisan di lowongan magang Volunoid daerah Surabaya, bahwa mereka akan bekerjasama untuk tidak mengatakan kalau saya melakukan magang remote, tetapi magang biasa, bila ada dosen yang menanyakan nya dan jika peserta (saya) menginginkan nya.

Akhirnya, saya mendaftar magang disana. Ketika itu, saya seakan terbebas dari semua beban hidup selama ini. Ini sungguh depresi terberat yang pernah saya alami seumur- umur.

 

Menuju ke Rumah Baru, Volunoid

Pengalaman Magang Remote

Tidak menyangka, magang remote begitu menyenangkan. Semua bisa dikomunikasikan secara online. Dan ternyata banyak aktivitas yang bisa dikerjakan secara online.

Karyawan mereka sangat baik. Saya sempat berkolaborasi dengan mereka, dan mereka sangat friendly. Bahkan, sudah hampir seperti saudara sendiri saya menganggap nya.

Satu hal yang saya pegang ketika magang remote ini. Harus berkomitmen untuk melakukan aktivitas kerja sesuai jam kerja. Saya menyadari, tempat magang yang lain, kadang tidak memiliki kehangatan hubungan seperti ini. Jadi, saya akan memberikan yang terbaik, untuk selalu tersedia ketika waktu magang.

Selalu saja ada aktivitas yang dilakukan. Meskipun memang pernah pada waktu itu tidak ada tugas, tapi ada projects mandiri yang bisa dikerjakan kapanpun. Jadi, tidak ada waktu yang tersia- sia.

Adapun saya pernah melakukan kesalahan, dan Manajer Utama Volunoid, hanya mengatakan “Baik, kedepan nya lebih berhati- hati lagi”. Dan percakapan selanjutnya, berjalan seperti biasa. Tanpa mereka mengingat kesalahan yang saya perbuat.

Penilaian

Setelah 5 bulan magang, akhirnya tiba juga saya selesai. Saya berkumpul dengan teman lain nya, dan menceritakan keluh kesal pengalaman ketika magang. Banyak teman- teman bercerita seakan mereka terbebas dari beban. Tapi, bagi saya, saya malah merasa kehilangan sesuatu ketika magang ini telah berakhir.

Saya mendapatkan nilai, sertifikat, surat keterangan, dan semua dokumen yang saya butuhkan. Semuanya di kirimkan melalui email dengan sangat cepat.

Ini seperti terbebas dari beban hidup, dan seakan kejatuhan durian runtuh beserta tukang kebun nya. Pengalaman yang luar biasa.

 

Dosen Tidak Mempermasalahkan Magang Remote

Ketika melihat surat keterangan yang diberikan pihak Volunoid, dosen saya malah langsung berkata “Oh, ini magang online ya?”. Saya gemetar waktu dia tahu. Khawatir nya pak dosen tidak mau menerima laporan saya, dan saya diharuskan untuk mengulang magang lagi selama 5 bulan.

Setelah dia melakukan pengecekan log aktivitas, dan mengatakan “OK, laporan nya saya terima”. Saya kaget, dan langsung bilang “Ini diterima beneran ya pak?. Gak papa kalau magang online?”.

Dosen saya langsung tersenyum, dan mengatakan “Ya gpp, perusahaan Volunoid itu kan memang sudah bekerjasama dengan banyak universitas terkemuka di Indonesia untuk magang semacam itu”.

Ya ampun. Menyesal sekali saya harus menghabiskan 3 minggu waktu magang di perusahaan Event Organizer yang lama tersebut. Hanya karena saya gak yakin akan mendaftar magang di Volunoid.

Dan setelah beberapa minggu, ternyata magang online di Volunoid ini direkomendasikan oleh banyak dosen dan guru. Bahkan ada juga Rektor yang merekomendasikan magang disana.

 

Penutup

Itulah pengalaman pribadi ku ketika magang. Sungguh, pengalaman hidup yang luar biasa. Dan Tuhan selalu memberikan jalan keluar atas berbagai kesulitan yang dihadapi oleh umat nya.

Bagi yang tanya apa nama perusahaan EO yang saya tempati sebelum nya, tidak bisa saya katakan disini. Meskipun saya mendapatkan pengalaman pahit disana, saya tetap menjaga privasi tentang mereka.

Tak lupa, saya ucapkan terimakasih kepada perusahaan Volunoid, dan kepada semua karyawan disana, yang telah banyak membantu saya selama ini. Semoga sukses, dan bisa menjadi perusahaan kelas yang besar.

Leave a Reply